SEJARAH KELOMPOK TANI DAN LAHIRNYA WISATA EDUKASI PERTANIAN


 
A.   Sejarah terbentuknya Kelompok Tani Belimbing Artha Mandiri

   Sebelum tergabung dalam Kelompok Tani, Petani Belimbing di Dusun Cluwok Desa Bono dalam budidayanya masih belum maksimal, baik itu cara penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penanganan pasca panen sehingga terkesan kurang kebersamaan.

   Tanaman belimbing mulai dibudidayakan sekitar tahun 1994-1995 oleh Pak Udin dengan beberapa rekannya, namun belum banyak orang yang ikut membudidayakan. Pemeliharaan belimbing juga masih dengan peralatan seadanya, seperti pembrongsongan buah belimbing hanya dengan kantong kresek pada buah belimbing yang menggerombol. Akan tetapi ternyata cara tersebut menghasilkan buah belimbing dengan ukuran kecil, kemudian kresek diganti dengan plastik transparan yang tipis, kemudian pembrongsongan dilakukan satu buah belimbing dengan satu plastik dan didapatkan hasil buah belimbing yang cukup besar, namun plastik ini tidak bertahan cukup lama dan mudah sobek jika terkena paparan suhu dan udara luar. Kemudian akhirnya dalam pembrongsongan digunakan jenis plastik PE (bertahan ± 5 tahun) dengan pengikatnya tali dari bambu, karena sebelumnya jika menggunakan tali raffia ada kendala dalam pemanenannya yaitu susah untuk membuka bungkus plastik dari buah belimbing.

   Pak Udin dan rekan-rekannya sedikit demi sedikit bisa mempelajari perbanyakan belimbing secara vegetatif yaitu dengan cara cangkok, okulasi, enten ataupun susuan dan pada akhirnya hasil perbanyakan tersebut mulai diberikan kepada warga disekitar untuk ditanam. Namun, tidak semudah perkiraan karena banyak warga yang meragukan dan menganggap bahwa belimbing tidak mempunyai nilai ekonomis. Pada tahun tersebut harga belimbing masih berkisar ± Rp. 250/kg. Seiring berjalannya waktu masyarakat sadar akan potensi buah belimbing kedepannya dan disetiap rumah mulai menanam pohon belimbing.

   Kelompok Tani (Poktan) terbentuk pada hari Sabtu tanggal 23 bulan Juli tahun 2009 yang diberi nama Belimbing Artha Mandiridi Dusun Cluwok Desa Bono Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Terbentuknya kelompok tani ini  berdasarkan hasil kesepakatan bersama warga dan atas kepentingan bersama melalui forum musyawarah dan mufakat, dengan terbentuknya kelompok tani ini diharapkan akan adanya kebersamaan dalam berusaha yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dimasa yang akan datang menjadi lebih baik dalam upaya meningkatkan produksi bidang pertanian serta pengembangan agribisnis yang ada di desa, tentu saja banyak faktor yang ikut terlibat antara lain ketersediaan infrastruktur bidang teknis, infrastruktur penunjang pemasaran, ketersediaan modal dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dalam hal ini adalah para petani sebagai pelaku utama dalam proses produksi.

   Masing – masing faktor ini tentunya tidak dapat berdiri sendiri melainkan saling berhubungan dan bersinergis. Meningkatnya kualitas para petani dalam menjalankan usahanya sangat berhubungan erat dengan adanya kelompok tani menjadi wadah untuk berhimpun dan merupakan wahana tempat belajar. Selain itu melalui kelompok tani tersebut dapat mengaktualisasikan diri, mengungkapkan gagasan dalam rangka arah kebijakan dibidang pertanian serta sebagai sarana untuk memperkuat posisi tawar ketika berhadapan dengan pihak luar. Melihat peran kelompok tani dalam memberdayakan anggotanya maka sangat diperlukan sekali kelembagaan atau organisasi yang kuat (pengurus mampu menjalankan fungsi dan perannya, punya modal, usaha berkembang, jaringan kerja luas dan punya program yang jelas) sehingga mampu memposisikan diri sebagai atas perjuangan perbaikan kesejahteraan bagi anggotanya.

   Tentunya keberadaan Kelompok Tani Belimbing Artha Mandiri saat ini sangat dibutuhkan oleh petani khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sebagai acuan untuk menjalankan atau mengembangkan kelembagaan kelompok tani, maka disusunlah bersama-sama Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kelompok Tani “Belimbing Artha Mandiri” sesuai keperluan kelompok, usaha – usaha bersama untuk kepentingan dan kesinambungan kelompok, musyawarah / pertemuan lain sesuai dengan kepentingan kelompok.

B.   Lahirnya Wisata Edukasi Pertanian Tulungagung Klp Blimbing Artha Mandiri

Tahun demi tahun telah berlalu Kelompok Tani Belimbing Artha Mandiri mulai untuk melangkah maju demi kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitar. Pada tahun 2018 merupakan pijakan awal yang luar biasa bagi kelompok tani artha mandiri. Pada saat itu kelompok tani artha mandiri bersama mahasiswa IAIN Tulungagung mampu meraih juara 1 untuk penerimaan dana bantuan pengembangan wisata yang cukup besar yang diadakan oleh Dompet Dhuafa. Dana tersebut mulai diperuntukkan untuk pengembangan Wisata Edukasi Pertanian Kelompok Tani Blimbing Artha Mandiri.

Tepatnya pada tanggal 18 April 2018 Wisata Edukasi Pertanian Kelompok Tani Blimbing Artha Mandiri telah resmi di sahkan dan didirikan. Pengembangan-pengembangan mulai dilakukan guna meningkatkan ekonomi anggota Kelompok tani dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Wisata edukasi ini dibangun dengan harapan mampu mengedukasi khalayak umum dan memberikan ilmu-ilmu bermanfaat terkait pertanian. Sehingga kedepan masyarakat umum tidak enggan dalam terjun ke dunia pertanian, selain itu sebagai proses untuk mendorong regenerasi pertanian kedepannya.